Museum Fotografi Terkenal Di Dunia

Museum Fotografi Terkenal Di Dunia

Museum Fotografi Terkenal Di Dunia – Walau kini semakin banyak taman bermain dan pusat perbelanjaan yang dibangun, namun mengunjungi museum masih menjadi salah satu kegiatan yang sering dilakukan turis saat berkunjung ke luar negeri.

 Fotografi semakin tak terpisahkan dari aktivitas traveling. Sederetan museum fotografi yang tersebar di beberapa belahan dunia yang bisa jadi pilihan menarik bagi pencinta fotografi. Berikut ini museum Fotografi terkenal di dunia:

1. Tokyo Photographic Art Museum

Museum Fotografi Terkenal Di Dunia

Satu-satunya museum publik khusus fotografi di Jepang yang dibuka sejak 28 tahun silam. Sampai saat ini, koleksinya mencapai lebih dari 34.000 karya, mulai dari fotografer abad ke-19, hingga ke nama besar seperti Daido Moriyama, Nobuyushi Araki dan sederetan fotografer internasional. Usai menjelajahi keempat lantainya, pengunjung dapat bersantai di kafe atau perpustakaan museum ini. https://www.mustangcontracting.com/

Pada tahun 2014 museum ini pernah tutup cukup lama yaitu hampir 2 tahun dan buka kembali pada tahun 2016 karena adanya renovasi besar-besaran, dengan menggunakan nama baru yang berbasis bahasa inggris yaitu The Tokyo Photographic Art Museum memang sebuah langkah dari sang direktur Ito Shinichiro untuk lebih mempromosikan museum ini didalam ruang internasional yang totalnya saat ini sudah ada 7 juta lebih pengunjung yang telah memasuki museum ini.

Museum ini buka dari jam 10:00AM – 18:00PM dan sampai 20:00 untuk hari kamis dan jumat, museum ini tutup pada hari senin namun bila hari senin jatuh pada tanggal liburan maka museum akan buka dan tutup kembali ketika hari senin biasa, serta museum ini tutup pada hari libur tahun baru dan beberapa hari raya lainnya yang belum sempat dikabarkan. Museum ini juga menyediakan toko pribadi yang menjual hasil karya-karya seni photography dan juga terdapat Cafe dengan nama Maison Ichi yang menyediakan berbagai makanan ringan dan minuman seperti Sandwich, Tart, Hot Coffe, Cafe Latte, Teh Hangat dan macam-macam minum beralkohol.

2. Foam Fotografie museum Amsterdam

Tak sulit menemukan museum foto ternama di Belanda ini. Bersemayam di tepi kanal Keizersgracht—yang masih termasuk kawasan pusat kota, tiap tahunnya, lebih dari 200.000 pengunjung datang untuk menikmati karya foto dokumenter, fashion hingga pameran konseptual. Ekshibisi para fotografer dengan tema tertentu biasanya diadakan hingga 16 kali dalam setahun. Menampilkan pameran monumental seperti karya-karya sang pionir fotografer jalanan, Henri Cartier-Bresson dan Richard Avedon yang merupakan maestro foto fashion dan potret dari Amerika. foam.org.

3. Magnum Gallery, Paris

Sejak berdiri pada 1947, Magnum Photo Agency seolah menjadi himpunan wajib bagi para fotografer legendaris, seperti Steve McCurry, Sebastião Salgado, dan Martin Parr. Galeri ini menyimpan jutaan foto ikonik, mulai dari generasi sebelum Perang Dunia II hingga koleksi terbaru. Selain itu, di sini juga terdapat perpustakaan yang berisi publikasi Magnum edisi terbatas.

4. Centre for Contemporary Photography (CCP), Melbourne

Berawal dari komunitas kecil pencinta fotografi pada 1986, CCP tumbuh menjadi ruang seni kontemporer bergengsi di Melbourne. Merupakan salah satu lokasi favorit warga lokal, karena sering mengadakan workshop dan kelas-kelas menarik. Bangunan rancangan Sean Godsell Architects ini memiliki empat galeri, toko dan area diskusi. Menariknya, tiap malam, galeri ini menampilkan foto slideshow melalui night projection window yang dapat dinikmati pejalan kaki.

5. Objectifs, Singapura

Museum Fotografi Terkenal Di Dunia

Pusat film dan fotografi Singapura ini bersemayam di dalam gereja bercat kuning di kawasan Middle Road. Jika beruntung, pengunjung juga dapat berbincang dengan para seniman yang kadang mampir. Sejak berdiri pada 2003, Objectifs memang ditujukan untuk menciptakan komunitas seni visual Singapura dengan mengadakan diskusi, workshop hingga festival.

6. House of Lucie, Bangkok

Tak perlu jauh-jauh ke Eropa atau Amerika untuk menikmati foto asli para fotografer legendaris. Sejak dua tahun lalu, House of Lucie—cabang dari Lucie Foundation, menyuguhkan sekitar 200 foto milik puluhan nama besar seperti Douglas Kirkland, fotografer Audrey Hepburn dan Marilyn Monroe, hingga Annie Leibovitz, fotografer favorit bintang Hollywood.

7. Three Shadows Photography Art Centre, Beijing

Duo fotografer kondang, Ronrong dan Inri, mengasuh ruang seni ini sejak 2007, dan berhasil menjadikannya sebagai acuan bagi para fotografer Tiongkok. Diarsiteki Ai Weiwei, kompleks Three Shadows seluas 4.600 meter persegi ini memiliki tiga buah galeri. Selain menyimpan karya fotografi kontemporer lokal dan internasional, di dalamnya juga terdapat kafe, ruang cuci foto, dan perpustakaan dengan lebih dari 5.000 koleksi buku.

8. Eastman Museum

Jika anda berkunjung ke New York, Amerika Serikat, sempatkanlah untuk mampir ke Eastman Museum di distrik East Avenue, kota Rochester. Sebuah dirtrik dengan barisan restoran dan kafe, bar dan hotel, serta rumah-rumah megah yang dibangun pada pergantian abad ke-20.

Eastman Museum merupakan museum tertua di dunia yang didedikasikan bagi fotografi. Didirikan oleh pendiri perusahaan Kodak, George Eastman dan diresmikan pada 1949. Sebelum menjadi museum, rumah gigantik yang berdiri kompleks Colonial Revival seluas 3.251 meter persegi ini adalah rumah pribadinya sampai tutup usia di tahun 1932.

Di Eastman Museum, pengunjung dapat melihat bagaimana sosok wirausahawan yang dikenal dermawan dan visioner ini semasa hidupnya di sana. Yang dihabiskan hampir tiga puluh tahun di awal abad ke-20. George Eastman ini merupakan seorang pelopor perkembangan kamera. Mulai dari mengembangkan teknik photofinishing dan flexible film.

Pria asal Waterville menjadi sosok yang cukup berpengaruh di Rochester. Bagi warga Rochester, pertumbuhan kota ini berkaitan dengan evolusi perusahaan Kodak. Hampir semua orang yang tinggal di sana memiliki orang tua, kerabat, atau sahabat yang bekerja di Kodak. Sayangnya, perusahaan ini terlalu lambat dalam mengadopsi teknologi digital. Menyebabkan Rochester merasakan dampak kejatuhan ekonomi yang signifikan dan dramatis. Eastman Museum menjalankan misi mengumpulkan, melestarikan, mempelajari, serta memamerkan objek fotografi dan sinematografi. Karya-karya besar dari Thomas Edison hingga Spike Lee juga dapat kita temui di sini. Tiga pameran temporer digelar empat bulan sekali di galeri. Museum ini juga aktif menggelar berbagai kegiatan seperti film screening, pertunjukan musik, talkshow, workshop, garden tour, mansion tour, dan lain-lain. Dilengkapi perpustakaan yang menyediakan literatur tentang fotografi dan sinematografi. Beragam agenda juga dapat diakses melalui laman resminya di eastman.org.

Salah satu yang menarik di sana adalah Dryden Theatre yang dibangun pada 1951. Ruang berkapasitas 500 kursi ini secara reguler memutar film-film klasik hitam-putih, film dari masa awal layar warna, serta film kontemporer arahan sutradara dengan karakter seluloid. Selain itu, sejak 2015 untuk pertama kalinya di dunia museum ini menginisiasi Nitrate Picture Show, festival khusus konservasi film yang digelar tiap tahun hingga sekarang. Dalam dunia pendidikan, Eastman Museum juga bekerja sama dengan University of Rochester untuk program pascasarjana dalam pelestarian film dan foto serta manajemen arsip atau koleksi.

Continue Reading